Ical Plin-Plan Golkar Terbelah

Partai Golkar yang unggul di urutan kedua pileg 2014 harus melepas Mahkota untuk bergabung dalam koalisi mendukung Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra. Masih lekat dalam ingatan kita bahwa ARB atau Ical sudah dinobatkan Partai Golkar dalam rapimnas sebagai mahkota yang siap dipersembahkan kepada ibu pertiwi maju sebagai Capres di Pilpres 2014. Forum tertinggi partai seakan mudah berubah dengan cara "terjun bebas" menuruti syahwat politik kelompok tertentu. Meskipun dianggap logis dalam politik, namun keputusan mereka bakal cukup mencederai hati sebagian petinggi dan senior Golkar serta kader dan simpatisannya. Namun, apa mau di kata? Kalau jabatan penting sudah dijanjikan didepan mata, kenapa harus dilepas! 

Sebenarnya tidak berbeda jauh jika Golkar bergabung koalisi dengan PDIP. Bedanya cuma "lebih terhormat" karena berkoalisi di PDIP adalah koalisi tanpa syarat, jadi tidak ada ceremonial siapa dapat jabatan apa. Dengan berkoalisi di Prabowo-Hatta, Ical jelas-jelas sudah dijanjikan didepan publik akan diberikan sesuatu jabatan. Boss Lapindo inipun harus rela melepaskan mahkota yang diamanatkan partainya untuk dilebur bersama mahkota Partai Gerindra. Selamat, bagi Ical. Kasihan, bagi Golkar.

Tak heran kini Partai Golkar terbelah karena Ical Plin-Plan. Keputusan rapimnas sudah pernah ditentang oleh beberapa pengurus daerah dan senior partai, tapi partai Golkar melemparkan ancaman pemecatan bagi yang tidak sepaham. Namun ternyata keras kepalanya Ical tak sebanding setelah menyatakan memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta.

0 Response to "Ical Plin-Plan Golkar Terbelah"

Posting Komentar